Google
 

Friday, March 9, 2007

GP Losail 2007: Ducati ditunggangi Stoner menjadi raja di Losail, Rossi hanya mampu finish nomer 2

Sejak Ducati masuk ke kancah MotoGP, Kang Kombor menaruh perhatian khusus pada motor ini. Pernah terbersit di kepala Kang Kombor, kalau Rossi menunggangi motor ini, tentulah ia akan tampil semakin perkasa dan merajai kelas MotoGP. Entahlah, apakah tahun depan atau tahun depannya lagi Rossi mau menjajal Ducati. Hanya Rossi yang mengerti jalan pikirannya sendiri.

Motor Ducati di MotoGP ini tenaganya luar biasa. Di lintasan lurus Honda dan Yamaha atau motor lainnya bukan tandingannya. Lihat saja di seri pertama MotoGP di Qatar, di lintasan lurus Yamaha dengan mudah disalib dan ditinggalkan oleh Ducati. Motor yang sangat bertenaga ini semakin kelihatan digdaya dengan adanya Casey Stoner, pembalap Australia yang tahun lalu baru naik ke kelas ini. Tekniknya lumayan bagus ditambah umurnya yang masih cukup muda sehingga semangat untuk menjadi raja di kelas ini masih sangat menggelora. Untuk urusan teknis perbandingan motor-motor yang berlomba di MotoGP, biarlah Kang Ilham di KafeMotor yang mengulas. Kang Kombor nggak ada ilmunya di situ.

Pada balapan di Losail yang baru saja berlangsung, Rossi mengambil pole position. Dia start dengan bagus dan tetap memimpin satu putaran. Akan tetapi, di lintasan lurus Stoner dengan Ducatinya langsung melahap Rossi. Putaran kedua Rossi sudah harus turun di posisi kedua. Kang Kombor berpikir bahwa ini merupakan keadaan yang cukup gawat. Kalau Pedrosa yang di depan, Rossi pasti dengan mudah menaklukkannya. Akan tetapi, ini Stoner yang tahun lalu di kelas sebelumnya juga menjadi pembalap yang susah ditaklukkan.

Benar saja, walaupun Rossi sempat tiga kali mengambil alih posisi pimpinan lomba di tikungan, Stoner selalu mengambilnya kembali. Terakhir, di putaran ke-19 Rossi berhasil menyalip Stoner kembali. Akan tetapi, Rossi tidak mampu meninggalkan Stoner seperti yang biasa dia lakukan terhadap Pedrosa atau Hayden. Tunggangan Stoner terlalu ampuh untuk ditaklukkan tunggangan Rossi. Yamaha ibaratnya kakek-kakek berumur 70 tahun yang diajak adu sprint 400 meter. Baru memimpin seperempat lintasan sudah langsung disalib dan ditinggalkan sampai finish.

Kang Kombor juga teringat waktu dulu menunggangi Yamaha Trail YT-115 dan menjajal RX-Z di depan Lapangan Ngablak di Jl. Turi - Tempel (di DIY). Di perempatan Kang Kombor melihat sebuah RX-Z belok kanan. Kang Kombor yang belok kiri langsung mendekati TX-Z itu dan tancap gas. Kang kombor tinggalkan RX-Z itu sampai 100 meter dan sudah masuk gigi tiga. Tiba-tiba terdengar raungan gas RX-Z itu dan dalam waktu kurang dari 10 detik, RX-Z itu sudah menyalib YT-115 Kang Kombor dan meninggalkan begitu saja. Kang Kombor ketawa,… “Nunggangi YT-115 yang dicekik bensinnya biar ngirit kok mau melawan RX-Z. Sudah nggak kelasnya masih juga dilawan.” Begitulah kiranya tunggangan Rossi dan Stoner di lintasan lurus. Chasis tunggangan Rossi yang didesain untuk mudah bermanuver di belokan mungkin tidak didesain agar tetap stabil di lintasan lurus. Atau, memang tenaganya yang kurang?

Begitulah. Pada lomba hari ini Stoner finish nomer 1, Rossi 2 dan Pedrosa 3. Tidak seperti Amel yang menjagokan Pedrosa, Kang Kombor tetap melihat Rossi akan kembali merebut gelar juara dunia tahun ini tetapi Stoner merupakan lawan sangat berbahaya yang bisa mencuri gelar itu kalau Rossi membuat kesalahan-kesalahan seperti tahun lalu.

Related Articles



0 komentar: